Indralaya, Kampoeng Tauhiid Sriwijaya– Alhamdulillah kegiatan workshop yang di laksanakan pada hari kamis, 10 Maret 2022 di Kampoeng Tauhiid Sriwijaya kemarin berjalan dengan lancar dan sukses. Kegiatan dilakukan secara totalitas mulai dari jam 09.30-16.30 wib Dengan di hadiri KH. Muharror Khudlori sebagai pemateri dan segenap keluaganya dan kehadiran peserta kurang lebih 50 peserta dari perwakilan pondok pesantren terbaik se Sumatera Selatan membuat kegiatan pembelajaran semakin hidup dan berkesan.
Tanpa kita sadari Semakin kedepan semakin berkembang pesatnya teknologi yang membuat semua manusia menjadi semakin haus akan keinstanan semua proses kegiatan dalam melakukan suatu hal apapun. Salah satunya dalam proses kegiatan belajar agama yang mana tak sedikit pendidikan pesantren kini di bekali dengan teknologi canggih bahkan teknologi menjadi visi dan prioritas bagi pendidikan pesantren jaman sekarang.
Tak hanya itu kebanyakan pesantren sekarang hanya berfokus ke kemampuan hafalan qur’an saja tanpa didasari oleh pendidikan kitab kuning yang mana isi nasakah lama sangat lengkap yg berisi kandungan ilmu fiqih, tauhid, filsafat dan lain sebagainya, Sehingga kini tak sedikit pesantren yang lupa akan ajaran terdahulu dan prioritas kitab lainnya yang memang seharusnya menjadi poin pokok dan inti dalam sebuah pendidikan yang bernama “Pondok Pesantren.”
Sebelumnya KH. Muharror Khudlori sudah mengisi kajian di berbagai pesantren di daerah sumsel. Inilah yg menjadi pusat perhatiannya yang mana banyak pesantren-pesantren mengenyampingkan bahkan tidak adanya pembelajaran kitab kuning di dalamnya. Dengan adanya workshop ini kita bersama-sama mengevaluasi terkait pendidikan yang akan dibangun kedepannya tak hanya mampu bersaing di dunia teknologi modern yang semakin unggul tapi wajib memiliki ilmu dalam segi agama yg baik pemahamannya.
Dengan itu KH. Muharror Khudlori memberi ilmu terkait metode belajar cepat dan mudah membaca kitab menggunakan metode arba’in yang di ajarkan kepada para pendidik pesantren yang kedepannya mampu di ajarkan kepada santri-santri calon pendidik masa depan yang akan menjadi penerus perjuangan islam.
Barakallahu fiikum